Jenis-Jenis
Media Pembelajaran
Ibrahim dan Suparni (2008:116-117) mengemukakan bahwa
terdapat tiga jenis media pembelajaran yaitu media visual, media audio, dan
media audio visual. Berikut penjelasan mengenai ketiga jenis media tersebut:
a.
Media Visual
Media visual merupakan sajian yang mengandung pesan yang
menyampaikan melalui indera penglihatan. Media visual dapat dikelompokkan
menjadi media visual yang materinya tidak diproyeksikan, separti foto, grafis,
model, dan realita, dan media visual yang materinya diproyeksikan, seperti OHP,
LCD, dan lain-lain.
Mufarokah (2009:105) menambahkan bahwa yang termasuk media
audio visual adalah sebagai berikut:
1)
Media
motion visual (media visual gerak) yaitu media yang
mempunyai gambar objek bergerak seperti film bisu (bergerak tapi tak bersuara)
2)
Media
still visual (media visual diam) yaitu ada objek namun
tidak ada gerakan seperti film strip, gambar, mikrofon, atau halaman cetakan.
3)
Media cetak yaitu
media yang hanya menampilkan simbol-simbol tertentu yaitu huruf (tulisan)
b.
Media Audio
Media audio dapat dibagi menjadi
media audio yang menggunakan alat perekam dan media audio yang menggunakan
pemancaran gelombang radio.
Mufarokah (
2009:103) mengemukakan bahwa
media audio adalah jenis media pendidikan yang dalam menyalurkan pesan
– pesan ajaran berkaitan dengan indra pendengaran, beberapa jenis media yang
dapat digolongkan kedalam audio diantaranya: radio, tape recorder, piringan
hitam, dan laboratorium bahasa.
c.
Media Audio
Visual
Menurut Sanjaya (2005:173) media
audio visual yaitu media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung
unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film,
slide suara, dan lain sebagainya
Fungsi
Media Pembelajaran
Menurut Arsyad (dalam Ibrahim dan
Suparni, 2008: 117-118 ). Fungsi media pembelajaran yaitu:
a.
Fungsi afektif yang dapat diketahui dari tingkat kesenangan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar gambar atau lambang visual dapat
mengubah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial.
b.
Fungsi kognitif yaitu fungsi yang dapat diketahui dari temuan temuan penelitian
yang menggunakan lambang visual atau gambar untuk memperlancar pencapaian
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
c.
Fungsi kompesantoris yaitu media belajar yang bersifat mengakomodasi
siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memaham isi pelajaran yang
disajikan secara verbal.
Ketiga fungsi tersebut memberikan
suatu penjelasan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk memberikan pengalaman
visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan
mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit
serta mudah difahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi
daya serap dan potensi anak terhadap
materi pembelajaran.
Sejalan
dengan hal tersebut, Uno (2009 : 66) mengemukakan beberapa fungsi media
pembelajaran:
a.
Dapat memperbesar benda yang sangat kecil dan atau tidak tampak oleh mata,
seperti kuman dan lain-lain. Hal ini sangat mendukung bagi proses pembelajaran
siswa.
b.
Dapat menyajikan benda / peristiwa yang terletak jauh dari jangkauan ke
hadapan peserta belajar.
c.
Menyajikan peristiwa yang komplek, rumit, berlangsung cepat, menjadi
lebih sederhana dan sistematis.
d.
Menyajikan peristiwa yang berbahaya melalui film, foto sehingga dapat
dipelajari oleh peserta belajar.
e.
Meningkatkan daya tarik materi pelajaran dan perhatian peserta belajar.
f.
Meningkatkan sistematika pengajaran.
Sementara itu M. Sumantri & J.
Permana (dalam Mufarokah, 2009:110) mengatakan bahwa secara umum media
pembelajaran berfungsi sebagai:
1.
Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2.
Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar.
3.
Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit dan konsep yang abstrak sehingga
dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme
4.
Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
5.
Mempertinggi mutu belajar mengajar
Memperhatikan uraian tersebut dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa fungsi media dalam hubungannya dalam proses
belajar mengajar adalah sebagai sarana yang memudahkan siswa untuk dapat
memahami konsep materi pembelajaran dengan cepat. Selain itu media pembelajaran
berfungsi untuk meminimalisir gangguan atau komunikasi antara guru dengan
siswa. Dengan demikian, hambatan atau gangguan yang terjadi dalam proses
pembelajaran dapat dihindari sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana
dengan baik.
Prinsip – prinsip dalam penggunaan media
pembelajaran
Ibrahim dan Suparni (2008:118)
memberikan penjelasan bahwa dalam memilih media pembelajaran terdapat beberapa
prinsip yang perlu dipertimbangkan :
a.
Prinsip kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
b.
Prinsip familiaritas media artinya seorang guru harus mengenal ciri –
ciri media
c.
Prinsip perbandingan yaitu adanya sejumlah media yang dapat
diperbandingkan
d.
Prinsip normal yaitu tujuan yang akan dicapaidalam proses pemilihan
media
Sejalan dengan pendapat tersebut, Mufarokah
(2009:114) menyatakan bahwa ada beberapa prinsip penggunan media yang perlu
diperhatikan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
1.
Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih
atas dasar tujuan – tujuan intruksional
yang telah ditetapkan.
2.
Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, artinya bahan pelajaran yang
bersifat fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan
media agar lebih mudah dipahami siswa.
3.
Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah untuk
memperolehnya, setidak-tidaknya dapat dibuat oleh guru pada saat mengajar atau
mungkin sudah tersedia disekolah.
4.
Keterampilan guru dalam menggunakan media, apapun jenis media yang
diperlukan syarat utama adalah guru harus dapat menggunakannya dalam proses
pembelajaran
5.
Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa pada saat pelajaran berlangsung
6.
Sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung
didalamnya dapat dipahami oleh siswa.
Berkaitan dengan uraian diatas
pemilihan dan penggunaan dan penggunaan
media pembelajaran perlu memperhatikan hal-hal seperti yang dikemukakan
oleh Uno (2009:66) berikut ini:
a.
Biaya pembelian dan pemeliharaan yang murah
b.
Kesesuaian dengan metode pembelajaran
c.
Kesesuaian dengan karakteristi peserta belajar
d.
Pertimbangan kepraktisan, seperti:
-
Kemudahan dalam penggunaan
-
Kemudahan dalam mendapatkan
-
Kesesuaian dengan fasilitas kelas
-
Keamanan dalam penggunaan
-
Kemudahan dalam pemeliharaan
-
Daya tahannya ( tidak cepet rusak)
Berdasarkan uraian tersebut
pemilihan media pembelajaran didasarkan pada tugas pengajar dalam hal ini guru
untuk menciptakan dan menjaga kondisi belajar yang kondusif, oleh karena itu
media pembelajaran yang dipilih hendaknya dapat membantu meningkatkan suasana
belajar yang maksimal. Selain itu siswa diharapkan dapat memahami konsep materi
pelajaran dengan cara yang lebih efisien.
Kegunaan Media Pembelajaran
Asnawir dan Usman ( 2002 : 14-15 )
mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran media belajar sangat penting untuk
digunakan. Adapun kegunaan media pembelajaran menurut beliau adalah:
a. Media dapat mengatasi
berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa atau mahasiswa.
b. Media dapat mengatasi
ruang kelas.
c. Media memungkinkan adanya
interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.
d. Media menghasilkan keseragaman
pengamatan
e. Media dapat menanamkan
konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis.
f. Media dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru.
g. Media dapat membangkitkan
motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
h. Media dapat memberikan
pengalaman yang integral dari sesuatu yang kongkrit sampai kepada yang abstrak.
Berdasarkan uraian tersebut, media
pembelajaran berguna untuk menyajikan stimulus informasi, sikap dan juga untuk
meningkatkan keserasian informasi, dalam hal-hal tertentu seperti dalam proses
pembelajaran matematika. Media berfungsi mengatur langkah-langkah pembelajaran
agar tidak menyebabkan siswa sulit memahami materi pelajaran matematika.
0 komentar:
Posting Komentar